Senin, 06 April 2009

Jawaban tepat untuk pertanyaan,"Seberapa besar engkau mencintaiku?"

Suatu hari sepasang suami istri duduk berdua di taman yang dikelilingi oleh pohon rindang dan bertiup angin sepoi-sepoi. Sang suami lalu membelai rambut istrinya dan bertanya, Suami (S) Istri (I)

S : "sayang, sudah 7 tahun kita menikah dan engkau begitu setia hidup denganku. Tapi mengapa engkau tak pernah bertanya kepadaku, bahwa seberapa besar cintaku padamu?"
I : "saya begitu tulus menyayangimu, saya rasa saya tak perlu menanyakan pertanyaan itu padamu. Jika engkau menanyakan pertanyaan yang sama kepadaku, maka aku akan menjawab, bahwa rasa cintaku padamu tak bisa terlukiskan dan tak tergambarkan. Begitu besarnya hingga di mataku hanya ada dirimu, begitu hangatnya hingga hanya engkau yang bisa kurasakan di dunia ini. Dan saya yakin bahwa engkaupun akan mengatakan hal yang sama"
S : "Dari mana engkau begitu yakin?"
I : "Saya bisa melihatnya dimatamu dan dari caramu bertutur kata"
S : "Kalau begitu, engkau salah istriku. Tak inginkah engkau menanyakannya sekali lagi supaya kau yakin?"
I : "Baiklah, seberapa besar engkau mencintaiku?"
S : "Jika seluruh rasa cintaku diibaratkan dengan samudra yang luas, maka aku akan mencelupkan jari telunjukku di tengah-tengah samudra dan mengangkatnya kembali. Maka setetes air yang ikut di jariku adalah besar rasa cintaku padamu. Jika diibaratkan cintaku adalah alam semesta, maka meteor yang jatuh ke bumi adalah besar rasa cintaku padamu.."
I : "Jadi.. selama ini engkau tidak mencintaiku..??"
S : "Sayang, saya belum menyelesaikan jawabanku.."
I : "Lalu, untuk siapa sisa cintamu yang sangat besar itu?"
S : "Air yang tetap tinggal di samudra, dan seluruh isi alam kecuali batu meteor yang mendarat di bumi adalah sisa cintaku untuk Allah. Saya tak bisa mencintai siapapun lebih besar daripada mencintai Sang Penguasa Langit dan Bumi. Dia yang menciptakan seluruh alam dan isinya, termasuk kamu istriku. Saya begitu mencintai Allah yang menciptakan seseorang sepertimu. Jika saya mencintai sesuatu yang hebat, maka saya akan mencintai lebih kepada penciptanya. Begitu pula dengan dirimu sayang, saya mencintai Allah karena dialah pencipta segalanya, termasuk seseorang yang begitu saya cintai.."

Sang istri pun tersenyum dan meneteskan air mata sambil bersandar di bahu suaminya. Hari itu mereka menikmati indahnya mencintai seseorang dan belajar bahwa lebih indah mencintai Sang Pencipta.

---------------------------------------------------------------------------------------------
keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda