Selasa, 16 Desember 2008

makhluk lain di kamarku

Karena lelah sepulang dari nge-drive seharian, badan saya jadi pegal-pegal dan memutuskan untuk berbaring di kamarku yang sangat sederhana. Hanya beralaskan kasur busa, saya pun berbaring menyandarkan kepalaku di bantal sambil memeluk guling kesayanganku. Waktu menunjukkan pukul 20.30, dan kupejamkan mataku di sudut kamar dengan selimut terlentang di samping kasurku, ada pula beberapa pakaian kotor dan lembab di sekitar tempat tidur.

Tanpa terasa, mungkin sudah dua jam saya terlelap, saya hendak bangun dari tidurku dan bergegas menyelesaikan tugas kampus untuk ujian final besok. Namun ketika hendak membuka mata, dalam keadaan setengah sadar, mataku hanya dapat terbuka setengahnya dengan pandangan yang tidak begitu jelas dan mulutku terbuka sedikit karena terperangah. Kulihat dua sosok makhluk lain yang awalnya kupikir mereka adalah teman-temanku yang memang sudah biasa ikutan tidur di kamarku, tapi setelah ku perhatikan dengan seksama, saya sama sekali tidak pernah melihat sosok ke dua makhluk tersebut. Satu berada tepat di sisi kiriku dalam posisi berbaring searah denganku, dan yang satunya berada di sudut kamar yang lain dalam keadaan sedang duduk dan bersandar.

Sepuluh menit saya menatap mereka dan berusaha menyadarkan diri ini kalau-kalau ini hanyalah sebuah mimpi buruk. Namun hal ini terasa begitu nyata karena mulut ini tak dapat rapat sampai-sampai saya merasa sangat pegal pada rahang bawah mulutku. Lalu ku tanya kepada mereka dalam hati karena mulutku sudah tak bisa berkata apa-apa seolah terbungkam. "Kalian ini siapa?", tanyaku perlahan dalam hati berharap mereka bisa mendengar dan menjawabnya. Lalu kudengar jawaban salah satu dari mereka yang ada di sudut ruangan,"Nama saya Aan", dengan mata yang belum bisa melihat sempurna, ku tatap tubuhnya. Ia seorang pria dewasa dengan pakaian serba hitam, wajahnya tak begitu terlihat jelas namun tidak menyeramkan. Kemudian yang lainnya juga menjawab,"Nama saya Aldly", dia yang berada tepat di sampingku tak berani aku menatapnya. Ia berpakaian sama seperti Aan, namun wajahnya sangat rusak seolah-olah luka bakar.

Kemudian saya bertanya lagi,"Mau apa kalian ke sini?", sambil menatap tubuh Aan, tapi sebenarnya mataku terfokus pada wajah Aldly, dan sekali lagi saya tak sanggup menatapnya. "Kami cuma mau menemani kamu yang sendirian di kamar ini", ucap Aldly dengan suara begitu berat. "Ya, kami hanya ingin menemani kamu", lanjut Aan. "Tapi, kenapa harus saya? kenapa harus di temani? saya sudah biasa sendiri di kamar ini kok", tanya saya lagi dengan nada yang sedikit bergetar antara takut dan nada protes. "Kayaknya dia tidak suka kita temani Dly, sebaiknya kita pergi saja", jawab Aan tenang ke arah Aldly. "Tidak, sebaiknya kita tetap di sini menemani dia, dari pada dia sendirian kan kasihan", terlihat oleh mataku antara Aan dan Aldly berdebat satu sama lain. Saya tidak tau, yang mana yang baik dan mana yang buruk. Apakah Aan yang hanya mengikuti saran Aldly karena awalnya memang tidak ingin menggangguku, atau Aldly yang memang memaksa Aan untuk menemaniku dan menjagaku dalam tidur?.

Akhirnya, selang 20 menit perdebatan mereka yang tidak begitu ku dengar jelas, salah satu dari mereka menghilang, lalu yang lainnya menyusul. Dan pada saat yang bersamaan, mulutku akhirnya bisa tertutup walaupun terasa sangat pegal karena sudah menganga kurang lebih setangah jam. Saya tidak memperdulikan apapun dan melanjutkan tidurku kembali tanpa berharap Aan dan Aldly kembali lagi...

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda

Minggu, 02 November 2008

my heroes



gambar di atas adalah potongan gambar sahabat-sahabat ku yang tidak ku kenal begitu saja dan akrab dalam waktu yang singkat. Saya mengenal mereka satu persatu bukan dalam keadaan pada saat saya sementara bersenang-senang, tapi saya mengenal mereka pada saat dalam masa-masa begitu sulit.

Jojo -- (Jovian) saya mengenal dia kelas 2 SMA. Waktu itu memang saya sekelas dengan dia, ketika mendengar namanya, saya langsung bergumam dalam hati ,"oh, itu yah yang namanya jovian, anak yang pernah ikut audisi Indonesia Idol dan beritanya sampai dari kelas ke kelas...". Dalam hati saya memang merasa iri, soalnya waktu itu saya juga mau ikutan audisi tapi belum cukup umur. Hmm, sebagus apa sih suaranya..? saya makin penasaran karena kata teman-temanku, dia sering nyanyi di gereja. Akhirnya tibalah suatu kali kelompok debatku beradu mulut dengan kelompoknya. Ego di antara 2 kubu kelompok sangat tinggi dan saling mempertahankan pendapat. Tapi tidak dengan Jojo, di antara teman kelompoknya, hanya dia yang mendukung kelompokku dan mengakui bahwa apa yang dikatakan kelompokku adalah benar. Sejak saat itu saya mulai akrab dengan dia. Bukan karena telah membantu kelompokku, tapi saya menghargai dia karena selalu menggunakan akal sehat dalam berpikir.

Nono -- (Suparno) "neh anak penderita autism kali yah..?", itu penilaianku ke Nono waktu pertama kali kenalan dengan dia. Soalnya waktu itu saya hanya bercanda untuk nyuruh dia traktir saya minuman n cemilan di sekolahan, eh tau taunya dibeliin beneran. Tapi setelah memperhatikan tingkah lakunya, ternyata dia anaknya polos banget. Gak begitu bergaul n gak banyak omong, jadi mungkin waktu itu dia terlalu senang punya temen baru kayak saya (GR dikit gpp kan no..?haahah) makanya ditraktirin. Saya sih kenal begitu saja dan gak terlalu sering bicara dengan dia. Tapi waktu itu dia bener-bener menyelamatkan hidup saya (Lebay deh.. hahaha). Tugas sejarah yang siang ini akan dikumpul belum sempat saya kerjakan. Kalau gak ngerjain tugas ini, saya gak bisa ikut ulangan harian. Dalam kepanikan, si Nono datang menawarkan makalah yang sudah di jilid rapi. "Ini apa..? kok gak ada namanya..?", tanyaku ke dia. "Yup, ini tugas sejarah saya, kamu boleh tulis nama kamu di situ dan langsung kumpul aja". Saya memang beda kelas dengan dia, tapi tugas yang diberikan guru-guru biasanya sama dari kelas ke kelas. "Trus tugas kamu gimana..? masa kamu gak ngerjain..?", dengan sedikit terharu menatapnya. "Gak papa kok, pagi ini gak tau kenapa saya buat dobel, tapi isinya beda. Jadi kamu boleh ambil satu", dia berkata seperti itu seolah-olah gak ada beban sama sekali. "Duh.. makasih.. saya harus bayar berapa neh..?", tanyaku kembali. "Bayar..? bayar apa..? itu gratis, gak usah bayar, hehe". Saya senang sekali mendengar hal itu. Saya ingin meluk dia tapi ntar dikirain HOMO.. hahahaha.. thx Nono..

Kaka -- (Kamaluddin) bosan banget deh lihat wajah anak ini. Satu SD, satu SMP, sampai-sampai satu SMA juga. Tapi sampai kelas 1 SMA, saya tak pernah berbicara dengannya, melainkan hanya saling mengenal wajah. Suatu kali saya ke Mall dengan teman akrabku, dan kebetulan dia juga ada. "Wah.. ini dia buku yang saya cari-cari selama ini..", saya berdecak kagum melihat sebuah buku di barisan new release. Buku yang selama ini saya cari-cari ternyata sudah ada di depan mata. Tapi... ,"Kenapa dhy..?", tanya temanku setelah melihat saya memeriksa kantong celana dan semua celah di seluruh tubuhku. "Mati deh, duit gw hilang..!!", sambil majang muka sok biasa-biasa saja padahal dalam hati udah menangis darah. "Memangnya kamu butuh banget yah sama buku itu..?", untuk pertama kalinya kaka berbicara padaku pada hari itu. "Iah sih, tapi belinya ntar deh, bulan depan aja, abisnya duit gw dah gak ada neh", jawabku kepada kaka sambil memegang buku yang saya inginkan. "Ya udah, ambil aja, ntar gw yang bayarin", tawaran Kaka kepada saya yang begitu tak ku duga. "Asyik..!! ada yang mau bayarin dulu..! tapi gw harus sok sok nolak dulu", gumam saya dalam hati. "Trus ganti duitnya gimana..? gw kan baru bisa ganti bulan depan. Mending gak usah aja deh, makasih yah..", bujuk saya berharap dia bakalan ngomong 'gak papa'. dan ternyata...,"Gak papa kok, gak usah dipikirin masalah gantinya, yang jelasnya kan buku itu lu butuhin banget, ya udah beli aja. oke..?", "Sebenernya gak penting-penting amat sih, tapi kalau lu ikhlas membantu, ya udah gw beli aja..". Kami berduapun tersenyum. Tapi senyumnya beda. Si Kaka tersenyum bahagia karena telah membantu saya, tapi saya tersenyum malu karena memang sudah malu-maluin.. haha

tamtam -- (Thamrin) sinis.. begitu sinis tatapan mata anak ini begitu berpapasan di koridor. Sok sokan senior kalau saya bilang tatapannya. Dan memang benar, awalnya saya mengira dia itu senior. Sampai suatu kali saya mengikuti pengkaderan untuk masuk OSIS yang di sebut LDK. "Loh, kok makhluk sinis ini ada di sini yah..? mana pakaiannya pakaian peserta pula..?", saya makin bingung. Lalu pada saat sesi pengenalan diri, saya baru tau kalau dia juga anak kelas 1 sama kayak saya. Dan akhirnya pada hari berikutnya tempat dudukku dipindahkan tepat di sebelahnya. Mau gak mau saya mesti bersosialisasi sama siapa saja. Yah, termasuk dia. Dengan mata yang begitu mengantuk karena materi hingga larut malam, saya memutuskan untuk cari teman bicara agar tak terbawa suasana. Saya pun kenalan dengan dia dan sedikit bercanda dengan memperhatikan wajah lelah teman-teman kami yang lainnya. Tiap hari saya sekamar, sepiring berdua, kadang sebaskom bersama (makan nasi di baskom ber 17 orang). Dan begitu akrab hingga kami menduduki jabatan sebagai pengurus OSIS. Kami bertiga yaitu tamtam, saya, dan seorang lagi temanku diberi julukan Trio Devil oleh teman-teman karena kegarangan kami pada junior saat mereka membuat kesalahan. Hehehe, masikah kita bisa garang berdua di lapangan tam..?

Randy -- (Randy) anak berkulit coklat yang paling tampan (tentunya setelah saya.. hahaha) dan juga yang paling binal..! huwakakka.. becanda ding.. Dia orang yang sebenernya baik, tapi pelitnya bukan main, atau mungkin hemat yah halusnya? Saya kenal sama dia benar-benar dalam keadaan genting. Dikala saya dalam kesakithatian yang benar-benar mendalam, dan tak ada seorangpun yang berani mendekat, hanya dia satu-satunya yang mau mendengar curahan hatiku (mulai lebay lagi deh...). Tapi sebenernya saya sakit hati sama gara-gara dia juga sih. Tapi dia memberikan pelajaran yang begitu berharga kalau masalahku dengannya yang pernah terjadi adalah bukan segalanya di dunia ini. Dan dunia ini tak akan berakhir tanpa hal demikian. Mulai gak jelas yah..?? masalah ini memang hanya dimengerti oleh kami ber-6..

Adhy -- (Armadi) yah itulah saya, salah satu orang paling beruntung di dunia karena memiliki sahabat-sahabat yang begitu berarti. Yang akrab dengan saya bukan pada masa kejayaanku, melainkan menerimaku apa adanya. Itu artinya mereka tak pernah melihat sesuatu dari materi. Saya sangat senang memiliki sahabat-sahabatku. Dan saya sangat sangat tidak mau kehilangan mereka. Jojo, Nono, Kaka, Tamtam, Randy.. you are my hero.. ^^~

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda

Rabu, 29 Oktober 2008

dejavu terparah..!!

"BANGUN..!!!! BANGUN...!!!"

Suara menggelegar terdengar dalam ruangan kelas yang sudah disusun meja dan bangkunya sedemikian rupa sehingga nyaman untuk ditempati untuk tidur yang dipenuhi oleh kami (saya dan teman-temanku). Sudah lima hari lima malam kami seolah berada dalam sebuah penjara. Penjara yang akan membuat kami terlatih menjadi seorang pemimpin. Ya..., kami semua ber-tujuh belas anak laki-laki diruangan kecil ini mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Dan bukan hanya kami kaum adam yang ingin terlatih menjadi seorang pemimpin. Teman kami yang tentunya anak perempuan berada di ruangan terpisah. Mereka berjumlah sepuluh orang. Dan ini adalah malam terakhir kami untuk tidur di tempat yang tidak biasanya kami tempati. Rasa senang luar biasa menghampiri hati ini. Tapi semuanya buyar ketika sekali lagi salah satu senior kami berteriak, "BANGUN..!! BANGUN..!!", dan kali ini sambil melemparkan sebuah kursi di tengah-tengah formasi lingkaran tidur kami.

Seketika kami tersentak dalam alur cerita mimpi kami yang sementara asyik-asyiknya terbang lalu sayap kami patah dan akhirnya tertancap ke bumi dengan posisi kepala terlebih dahulu. Kami serentak terbangun walaupun beberapa di antara kami masih berada di tengah-tengah kesadaran dan tidak sadar, salah satunya adalah saya. Kami memang sudah mengetahui akan dibangunkan dengan cara begini karena sudah mempelajari pengalaman hari-hari sebelumnya. Kami sudah berpakaian lengkap, jadi ketika dibangunkan kami hanya langsung berbaris dikoridor. Tapi, saya sendiri lupa memakai sepatu. Akhirnya kami semua diseret sepanjang koridor dengan senior yang berbeda-beda tiap dua meternya. Karena panik, saya hanya memakai sebelah sepatuku, dan kaki sebelahnya hanya menggunakan kaos kaki. Saya tak tau apa yang mengendalikan arahku hingga tanpa sadar saya sudah berada dalam ruangan lain. Saya tak tau saya di mana. Masih dengan mata tertutup, saya masih bisa mendengar suara orang lain lagi di dalam ruangan ,"Jangan ada yang tidur..! buka mata kalian..!!!", lalu cahaya lampu senter mengenai tepat di depan wajahku dan membuatku terbangun. Memang terasa agak sulit membuka mata, tapi perasaan deg degan dan sedikit ketakutan membuatku panik dan akhirnya membuatku bisa melihat semua yang ada di sekitarku.

Kulihat beberapa yang mungkin memang seniorku berdiri di depan kelas membicarakan sesuatu. Lalu aku berbalik ke kiri dan ke kanan. Kulihat beberapa temanku sudah sadar sebelum aku, dan masih ada juga yang masih berusaha untuk sadar, sampai-sampai ada juga yang membawa bungkusan pakaian kotornya ke dalam ruangan ini. Tentunya dialah yang paling tidak sadar. Lalu...

--wushhhh--, secepat kilat sebuah memori melintas di pikiranku. "Ya, saya tau.. saya tau di mana saya sekarang. Saya tau siapa yang ada di depan ku ini, dan saya tau apa yang akan terjadi selanjutnya", gumam saya dalam hati. Untuk kesekian kalinya dejavu kembali melintas di pikiranku. Saya sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan seniorku dan apa yang akan dia lakukan selanjutnya kepada saya dan teman-temanku semua. Ku coba menebak dengan bisikan kecil seolah-olah memperingati diriku sendiri, "sebentar lagi senior di depan akan berteriak memanggil senior lainnya yang ada di luar ruangan", dan ternyata benar, seniorku langsung saja memanggil senior lainnya. "Lalu dalam hitungan ke tiga ada 4 orang lainnya yang akan masuk", kembali ku berbisik pada diriku sendiri. Dan sekali lagi tepat, dalam hitungan ke tiga, 4 orang senior lainnya masuk ke dalam ruangan secara satu persatu. Begitu seterusnya ku tebak kejadian ditengah malam itu begitu teratur hingga adzan menggema.  Adzan subuh yang membuatku tersadar 100%, dan membuatku bertanya-tanya ,"kejadian yang barusan saya alami tadi, apakah sudah pernah saya alami sebelumnya..? atau saya dapat karunia dari Yang di atas untuk meramalkan kejadian..?".

Sepanjang perjalanan saya dari ruangan yang tadi menuju ke mesjid membuatku terus bertanya-tanya, dan seketika sakit kepala yang belum pernah ku rasakan sebelumnya tiba-tiba menghampiri kepalaku. Hampir tak bisa ku tahan, tapi tak sanggup pun aku untuk berteriak minta tolong. Sakit itu hanya berselang antara 15-20 detik, lalu lenyap begitu saja.

Esoknya kuceritakan kejadian ini kepada teman-temanku. Dan mereka semua hanya mentertawaiku dan berkata, "kalau mang bener begitu, kenapa gak manfaatin aja keahlian lo itu untuk lihat kunci jawaban ujian kemaren yang buat lo remedial..? Huwahahahahaha". Saya hanya melemparkan senyum dan bersyukur dalam hati sudah mendapatkan pengalaman yang begitu memuaskan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda

Minggu, 26 Oktober 2008

what's dejavu..?

Prologue

Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.

Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?


Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif

Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.

Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.

Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Menciptakan ‘Deja Vu’ dalam Laboratorium

Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ‘menyuruh’ mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.

Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.

LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ‘melupakan’ kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda

100 Bahasa Cinta

Gw mulai awal blog gw dengan cinta. OLeh karena itu, saya hanya ingin berbagi 100 bahasa cinta kapada lo. Karena hanya dengan cinta kita bisa berada di dunia ini, hanya dengan cinta kita bisa hidup, dan karena cinta lo baca blog gw ini. Dikala cinta tak bisa lagi diungkapkan dengan tindakan dan tingkah laku, maka nyatakan cintamu dengan kata-kata...

Afrika - Ek het jou lief   |||   Albania - Te dua
Arab - Ana behibak (kepada pria)   |||   Arab - Ana behibek (kepada wanita )
Armenia - Yes kez sirumen
Bahasa Tanda Tulis - ,\,,/ (berdasarkan posisi jari ketika menulis 'I Love You')
Bambara - M'bi Fe
Bengali - Ami tomake bhalobashi (dibaca: Amee toe-ma-kee bhalo-bashee)
Belanda - Ik hou van jou   |||   Belarusia - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo   |||   Bulgaria - Obicham Te
Cina Canton - Ngo oiy Ney a   |||   Cina Mandarin - Wo ai ni
Catalan - T'estimo
  |||   Cherokee - Tsi Ge yu i
Cheyenne - Ne mohotatse
  |||   Chichewa – Ndimakukonda
Corsica - Ti tengu caru (to male)
  |||   Creol - Mi aime jou
Ceko - Miluji Te
  |||   Denmark - Jeg Elsker Dig
Elvish (Bahasa Elf) - Amin mela lle (dari film The Lord of The Rings, oleh J.R.R. Tolkien)
Esperanto - Mi amas vin
  |||   Estonia - Ma armastan Sind
Ethiopian - Afgreki
  |||   Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
  |||   Filipina - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
  |||   Frisian - Ik hâld fan dy
Gaelic - Ta gra agam ort
  |||   Georgia – Mikvarhar
Greek - S'agapo
  |||   Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
  |||   Hawaii - Aloha Au Ia`oe
Hebrew - "Ani ohev otcha" (kepada pria dikatakan oleh pria), "Ohevet
ot'cha" (kepada pria dikatakan oleh wanita )
Hebrew - "Ani ohev otach" (kepada wanita dikatakan oleh pria), "Ohevet
Otach" (kepada wanita dikatakan oleh wanita )
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
  |||   India - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Inggris - I love you
  |||   Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
  |||   Hungaria - Szeretlek
Icelandia - Eg elska tig
  |||   Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesia - Aku cinta kamu
  |||   Inuit – Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
  |||   Italia - Ti amo
Jepang - Aishiteru atau anata ga daisuki desu
  |||   Jerman - Ich liebe dich
Jerman-Swiss - Ich lieb Di
  |||   Kamboja - Soro lahn nhee ah
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
  |||   Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
  |||   Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo atau Nanun tangshinul sarang hamnida
Kroasia - Volim Te
  |||   Latin - Te amo
Latvia - Es tevi miilu
  |||   Libanon - Bahibak
Lithuania - Tave myliu
  |||   Luxembourg - Ech hun dech gäer
Macedonia - Te Sakam
  |||   Malaysia - Saya cintakan mu atau Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
  |||   Maltese - Inhobbok
Marathi - Me tula prem karto
  |||   Mohawk (Suku Indian) – Kanbhik
Maroko - Ana moajaba bik
  |||   Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
  |||   Norwegia - Jeg Elsker Deg
Pandaca - Syota na kita!!
  |||   Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
  |||   Persia - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
  |||   Polandia - Kocham Ciebie
Portugis - Eu te amo
  |||   Prancis - Je t'aime, Je t'adore
Rumania - Te iubesc
  |||   Russia - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
  |||   Serbia - Volim te
Setswana - Ke a go rata
  |||   Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux – Techihhila
  |||   Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
  |||   Spanyol - Te quiero atau Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
  |||   Swedia - Jag alskar dig
Suriname - Mi lobi joe
  |||   Tagalog - Mahal kita
Taiwan - Wa ga ei li
  |||   Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
  |||   Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thailan - Chan rak khun (kepada pria)
  |||   Thailan - Phom rak khun (kepada wanita )
Thailan (informal) - Rak te
  |||   Turki - Seni Seviyorum
Ukrainia - Ya tebe kahayu
  |||   Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnam - Anh ye^u em (kepada wanita )
  |||   Vietnam - Em ye^u anh (kepada pria)
Welsh - 'Rwy'n dy garu di
  |||   Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe



-----------------------------------------------------------------------------------------------

keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda