Sabtu, 06 Februari 2010

Foto Yang Fenomenal

Siapa yang tidak mengenal Facebook di saat-saat seperti ini?? atau singkatnya kita sebut dengan FB.

"Hare gene gak punya FB??!!", mungkin itu adalah kalimat spontan yang akan keluar dari mulut seseorang ketika mengetahui bahwa anda tidak memiliki account di situs jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg. Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang apa itu Facebook. Karena saya tidak ingin membuka mata kuliah 2 SKS tentang hal fenomenal pada setiap handphone yang kehilangan fungsi utamanya sebagai komunikasi 2 arah. Saya hanya ingin berbagi cerita tentang Facebook yang saya miliki dan foto profile yang ada di dalamnya.

Setiap orang akan berusaha membuat foto profile FB nya sedemikian rupa dengan cara memilah, editing, tehnik fotografi, untuk mendapatkan hal maksimal. Seseorang akan memiliki banyak atau sedikit friend di account FBnya, semuanya tergantung oleh profile picture yang ia miliki. Tak sedikit juga yang memasang foto-foto palsu, artis, atau kartun. Saya menyebut mereka sebagai pecundang yang tidak mensyukuri pemberian Tuhan.

Profile Picture (PP) yang saya miliki memang mempengaruhi request-an friend yang datangnya puluhan tiap hari, namun tanggapan langsung lebih banyak saya terima dari teman-teman yang memang sering kali memperhatikan FB saya. Misalkan pada PP berikut ini :

Foto di atas adalah foto pada saat reuni akbar SMA saya bulan September 2009 lalu. Cewek-cewek cantik di belakang saya adalah teman yang juga akrab dengan saya, kebetulan mereka se-gank. Foto tersebut diambil oleh adik dari saudari Alvira, Athirah. Setelah foto tersebut di-tag di FB, saya jadi punya ide untuk meng-edit foto ini layaknya Take Me Out. Jadi, awal foto tersebut saya crop memanjang (supaya terlihat besar di photo profile), kemudian objek belakang saya blur sedikit (maaf yah teman-teman :D). Kemudian saya tempelkan logo Take Me Out di atasnya. Lalu saya jadikan PP. Alhasil, komentar pertama datang dari cewek-cewek yang ada di photo tersebut dengan nada protes (nih yang kena bagian crop-nya), trus ada juga yang sedikit kesal tapi senang (yang saya jadikan background, numpang mejeng mereka di PP ku). Teman-teman cowok yang lain hanya bisa berdecak saja.

2 bulan kemudian, saya kembali membuat PP. Bermodalkan kamera sendiri dan tangan sendiri, akhirnya "JEPRET..!!", mungkin ada 10 kali saya mengulang dengan gaya close up. Dari dulu saya memang mendambakan brewok keren seperti milik Will Smith, namun yang tumbuh hanya janggut. Kurang memuaskan sebenarnya, namun di sinilah guna photoshop, bisa membuat apa saja yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Dengan contekan tutorial, akhirnya saya berhasil membuat PP seperti ini :

Dalam hitungan hari, yang meminta saya sebagai teman di FB berjumlah ratusan. Namun tanggapan yang datang lebih banyak dari cowok-cowok yang ada di FB ku. Mereka semua mempertanyakan bagaimana bisa saya memiliki brewok begitu sexy dan rapi hanya dalam waktu yang singkat?? Kebanyak dari mereka langsung menebak kalau saya menggunakan Minyak Firdaus. Ketika chatting atau melihat comment mereka di FB, saya hanya tertawa kecil, bagaimana bisa mereka bisa sok tahu seperti itu? Sampai saat ini saja, saya belum pernah melihat yang namanya Minyak Firdaus itu seperti apa. Bahkan teman kuliah saya yang notabene tidak bertemu selama seminggu, percaya dengan foto yang saya tampilkan adalah foto yang benar-benar nyata. Bahkan merengek untuk meminta obat yang saya pakai untuk menumbuhkan rambutnya. Hahaha. Temanku seorang perempuan, dan dia membuka rahasianya bahwa rambutnya banyak yang berguguran.

Terakhir adalah foto yang saya peroleh dari hasil jepretan sendiri dengan memakai timer. Konsep foto ini adalah editing art, saya ingin ketika orang-orang yang melihat foto saya, mereka akan memuji editan yang saya buat. Namun yang mereka sampaikan baik secara langsung, chat, maupun lewat comment, membuatku sedikit tersinggung namun konyol. Ada yang mengatakan bahwa foto saya sangatlah binal, foto saya seperti orang yang mencapai nafsu puncak, ada yang mengatakan kalau foto saya melanggar komersialisasi (entah maksudnya apa). Bahkan sahabat saya sendiri mengatakan kalau foto saya seperti seorang gigolo. Gila aja mereka. Saya hanya bisa tertawa dan memperhatikan foto saya. Saya tidak bisa menyalahkan mereka yang menanggapi demikian, karena memang konsep fotonya seperti itu untuk mendapatkan hasil editan yang pas dengan temanya. Hahaha. Yang salah adalah saya, karena saya memamerkannya bukan pada seorang seniman atau fotografer handal, namun pada masyarakat awam. CMIIW..

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

keseharian anda tak pernah ada yang sama persis, maka ketika anda merasa dejavu, itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan untuk anda

2 komentar:

Anonim mengatakan...

i know u r gay,can i ml with u...?

Anonim mengatakan...

who u are?